Friday, 6 November 2015

Posted by ihsan On 22:32

Slope mass rating (SMR) merupakan sistem klasifikasi massa batuan yang dirancang khusus untuk lereng. Metode ini dikemukakan oleh Romana (1985). Sistem ini mendasarkan pada hasil RMR dengan memberikan beberapa penyelarasan. Parameter yang dibutuhkan untuk klasifikasi slope mass rating (SMR) adalah; Arah kemiringan (dip direction) dari permukaan lereng (αs), Arah kemiringan (dip direction) diskontinuitas (αj), sudut kemiringan diskontinuitas (βj).

Romana (1985) mengembangkan suatu sistem klasifikasi slope mass rating (SMR) yang memungkinkan sistem RMR diaplikasikan untuk menganalisis kemantapan lereng. SMR menyertakan bobot parameter pengaruh orientasi kekar terhadap metode penggalian lereng yang diterapkan. Hubungan antara slope mass rating (SMR) dengan rock mass rating (RMR) ditunjukkan pada persamaan dibawah ini.
Untuk Longsoran Bidang dan Longsoran Baji;
  • F1 = αj - αs
  • F2 =  βj
  • F3 = βj - βs

Dengan demikian persamaan SMR untuk longsoran bidang dan longsoran baji menjadi:

 
Untuk Longsoran Guling atau Topling;

  • F1 = αj - αs -180
  • F2 =  βj
  • F3 = βj - βs
Dengan demikian persamaan SMR untuk longsoran topling menjadi:

Untuk nilai F4 dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Sebagai keterangan;
αj = dip dir. kekar       βs = dip lereng
βj = dip kekar              αs = dip dir. lereng
P = longsoran bidang T = longsoran guling

Bobot kriteria faktor koreksi yang dihitung berdasarkan paralelisme antara orientasi lereng dengan orientasi kekar, dapat dilihat pada tabel berikut ini;


Setelah niai SMR diperoleh, maka nilai tersebut akan berada dalam salah satu kelas dengan nilai bobot tertentu. Tabel 3 mendeskripsikan setiap kelas pada sistem klasifikasi SMR.


Jika ada yang ingin di diskusikan silahkan koment :)

0 komentar:

Post a Comment