Friday, 24 October 2014

Siklus Hidrologi (Daur Hidrologi)

Keberadaan air di bumi mengalami proses alam yang berlanjut dan berputar sehingga membentuk suatu siklus atau daur ulang. Dengan demikian jumlah air yang ada di bumi merupakan satu kesatuan yang utuh dan bersifat tetap. Proses pengurangan dan pengisian kembali sumber-sumber air di bumi dari suatu tempat ke tempat yang lain membutuhkan waktu yang lama dan diatur dalam suatu siklus tertutup yang disebut dengan siklus hidrologi yang melibatkan elemen-elemen: presipitasi, evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, infiltrasi, dan limpasan di permukaan (surface run of).


Proses siklus hidrologi ini bermula dari panas dari matahari yang menguapkan air di permukaan bumi. Uap air akan memasuki atmosfer dan bergerak mengikuti gerakan udara. Beberapa bagian akan mengumpul dan jatuh sebagai hujan dan salju kemudian mengalir kembali ke laut, sebagian daripadanya akan tertinggal di darat. Begitupula hujan yang jatuh ke permukaan akan mengalir ke
laut (Rusli HAR).

Air yang berada di bumi merupakan lapiran hidrosfer yang berjumlah 1,3-1,4 milyar Km³, Feth (1973) dan Fetter (1994). Dari jumlah tersebut hanya sekitar 2,5% berupa air tawar dan hanya sekitar 220.000 km³ diantaranya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Alamiahnya jumlah air di bumi berjumlah tetap, tetapi air di bumi mengalami proses perubahan seperti air di permukaan bumi mengalami proses menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut akan terkondensasi dan kembali jatuh ke bumi. Kejadian ini disebut presipitasi yang dapat berbentuk hujan, salju atau embun. Peristiwa perubahan air menjadi uap air dan bergerak dari permukaan tanah ke udara disebut evaporasi, sedangkan penguapan air dari tanaman disebut transipirasi. Jika kedua proses ini terjadi secara bersama-sama maka disebut evapotranspirasi. 

Berikut proses proses daur hidrologi
  1. Presipitasi, Proses perubahan uap air menjadi bentuk salju, air hujan, dan lain-lain di atmosfer yang kemudian jatuh ke atas vegetasi, batuan, permukaan tanah, permukaan air, dan saluran-saluran sungai 
  2. Intersepsi, Proses penangkapan air oleh vegetasi, yang kemudian bertranspirasi dan/atau mencapai permukaan tanah dengan menetes atau sebagai aliran batang (melalui batang pohon).
  3. Evaporasi,  Proses penguapan air dari daratan, lautan, sungai, dan danau ke udara. 
  4. Transpirasi , Proses menguapnya air dari vegetasi ke udara. 
  5. Evapotranspirasi , Proses gabungan dari evaporasi dan transpirasi. 
  6. Infiltrasi, Proses masuknya air ke dalam tanah pada zona tidak jenuh. 
  7. Perkolasi, Proses masuknya air dari zona tidak jenuh ke zona jenuh. 
  8. Detensi permukaan, Suatu selaput air yang tipis pada permukaan tanah setelah bagian presipitasi yang pertama membasahi permukaan tanah dan berinfiltrasi. 
  9. Limpasan permukaan , Aliran yang terjadi saat presipitasi lebih besar dari pada infiltrasi.
  10. Cadangan depresi, Aliran yang disimpan dalam mangkok depresi permukaan yang di peroleh dari limpasan permukaan.

No comments:

Post a Comment