Metode irisan atau sering juga disebut metode fellenius atau Swedish Circle Method (1936) and May and Brahtz (1936) termasuk kedalam salah satu metode analisis kestabilan lereng dengan analisis Kesetimbangan Batas atau Limit Equilibrium.
Metode Irisan telah menjadi metode yang urnum digunakan dalam menganalisis kestabilan lereng dan timbunan. Metode metode ini menyediakan sarana yang efektif untuk analisis kuantitatif dan semua metode pasti selalu berhubungan dengan masalah statis tak tentu. Penyelesaian angka keamanan membutuhkan pailing sedikit satu asurnsi yang berkenaan dengan gaya-gaya antar irisan (interslice forces). Asumsi yang paling umum dibuat ialah yang berkenaan dengan arah, besar dan titik kerja (point of application) dari gaya-gaya antar irisan.
Metode Fellenius (Ordinary Method of Slice) diperkenalkan
pertama kali oleh Fellenius (1927,1936) bahwa gaya memiliki sudut
kemiringan paralel dengan dasar irisan faktor keamanan dihitungn
dengan keseibangan momen. Fellenius menganggap gaya –gaya yang
bekerja pada sisi kanan-kiri dari sembarang irisan mempunyai resultan
nol pada arah tegak lurus bidang longsor. Dengan anggapan ini
keseimbangan arah vertikal dan gaya-gaya yang bekerja dengan
memperhatikan tekanan air pori sebagai berikut:
Jika terdapat gaya-gaya lain selain berat tanahnya sendiri, misalnya bangunan di atas lereng, maka momen akibat beban ini diperhitungkan sebagai Md. Metode Fellenius banyak digunakan dalam prakteknya, karena cara hitungan sederhana dan kesalahan hitungan yang dihasilkan masih pada sisi aman.
Untuk praktik perhitungannya dan agar lebih memudahkan, teman teman dapat dilihat pada video dibawah ini;
No comments:
Post a Comment